SENJATA MUSUH MASA KINI ADALAH MELONTARKAN SYUBHAT-SYUBHAT

Senjata Musuh Masa Kini adalah Melontarkan Syubhat-Syubhat

Ayatullah Nasir Makarim Syirazi dalam pidatonya mengatakan, “Musuh-musuh Islam terus menerus menyerang Islam dengan menciptakan syubhat-syubhat yang mempertanyakan Islam dan Al-Qur’an.”
  
Dalam pidato ilmiah yang disampaikan oleh Ayatullah Nasir Makarim Syirazi pagi tadi di Haram Suci Imam Ridha, Mashhad, beliau menyatakan, “Musuh-musuh Islam berkali-kali membakar Al-Qur’an, dan kini melangkah lebih jauh lagi dalam memusuhi kita dengan cara mencoreng ruh Al-Qur’an dengan melontarkan syubhat-syubhat yang mempertanyakan agama suci ini.”

Beliau mengkhawatirkan para remaja dan pemuda yang menjadi target serangan syubhat-syubhat ini dan berkata, “Musuh-musuh Islam masa kini selalu berusaha melontarkan syubhat-syubhat yang membuat pendengarnya bimbang, khususnya para remaja dan pemuda di kampus-kampus. Semuanya harus sadar akan bahaya ini.”

Ayatullah Makarim Syirazi menambahkan, “Misalnya salah satu syubhat yang mereka utarakan adalah, perkataan mereka tentang Al-Qur’an hanya membatasi ilmu pengetahuan pada ilmu-ilmu agama saja dan tidak menghargai ilmu-ilmu pengetahuan yang lainnya.”

Sembari menepis anggapan tersebut beliau menjelaskan, “Al-Qur’an yang telah diturunkan 14 abat yang lalu mengandung ajakan-ajakan spiritual Tauhid dan juga menyinggung permasalahan-permasalahan ilmiah yang akhir-akhir ini dijangkau oleh umat manusia dengan eksperimen. Tidak benar jika dikatakan Al-Qur’an tidak sejalan dengan ilmu pengetahuan.”

Beliau menambahkan, “Coba Anda lihat ayat 169 surah Al-Baqarah, yang isinya menyinggung betapa megah tanda-tanda kebesaran Tuhan di langit dan bumi, pergantian siang dan malam. Semua itu disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai bukti bahwa Allah swt mementingkan pengamatan Manusia terhadap alam semesta untuk mengenal-Nya.”

Ayatullah Nasir Makarim Syirazi mendesak semua pihak untuk terus berusaha mendekatkan para pemuda-pemuda dan anak bangsa dengan makrifat dan pemahaman agama yang hakiki sehingga tidak goyah hanya karena syubhat-syubhat yang mereka temukan di mana-mana.

(Shabestan/ABNS)