Assalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu
Bismillahir Rahmanir Rahiem
Wasiat Jihad Kyai Maja Muhammad Al Jawad:
●Den sira para satria nagari mentaram, nagari jawi heng dodotira sumimpen, watak wantune sayyidina ngali, sumimpen kawacaksane sayyidina ngali, sumimpen kawacaksane sayyidina kasan, sumimpen kakendale sayyidina kusen, den seksana hing wanci suro landa bakal den sira sirnaake saka tanah jawa, krana sinurung pangribawaning para satrianing muhammad yaitu ngali, kasan, kusen. Sira padha lumaksananna yudha kairing takbir lan shalawat, yen sira gugur hing bantala, cinandra, guguring sakabate sayyidina kusen hing Nainawa,sira kang wicaksana hing yudha,pinates tampa sesilih ali basya
(babad prang dipanegara,karya pujangga yasadipura II, surakarta).
Terjemahan sbb:
Wahai kalian satria mataram, negara jawa tersimpan dalam pemahaman kalian. Pada kalian tersimpan Watak prilaku, kebijaksanaan sayyidina ali dan sayyidina hasan. Tersimpan keberanian al husain, perhatikanlah pada waktu suro belanda akan kalian hilangkan dr tanah jawa, krn terdorong kekuatan para satria muhammad yaitu ali,hasan dan husain. Berperanglah teriring takbir dan shalawat, jika kalian syahid maka akan tercatat spt syahid nya para sahabat al husain di nainawa.
Engkau yang bijaksana dalam peperangan, pantas mendapat julukan Ali Basya
→Memang banyak ulama yang telah lahir dan wafat di negeri ini. di jaman sekarang terdapat ribuan ulama dan santri dari berbagai mazhab dalam Islam di Nusantara. Tapi ana kira adakah yang punya jasa seperti jasa Kyai Maja dalam mendampingi P Diponegoro melawan kolonial Belanda? Perang Diponegoro ini adalah perang kolonial terbesar di dunia dengan musuh yg saat itu merupakan kekuatan perang darat terkuat di dunia, korban mereka juga terbesar di antara perang kolonialisme lainnya di dunia, tercatat 8000 orang kulit putih asli tewas dalam perang tersebut
→Dari babad prang diponegoro ini tak bisa dipungkiri lagi bahwa kyai Maja adalah adalah seorang penganut ahlulbait, dilihat dari wasiatnya. memang mazhb sunni juga menghormati Imam Ali, Imam Hasan dan Imam Husein, akan tetapi peristiwa Karbala tidak pernah menjadi bagian yang cukup penting dari fragmen sejarah sunni. Akan tetapi ternyata Kyai Maja menyinggung peristiwa Karbala atau yang diseutu oleh beliau dengan kata Nainawa dalam wasiatnya tersebut.
→Juga apabila kita melihat dari namanya: Muhammad Al Jawwad, walaupun ada yang berkata bahwa beliau katanya bernama Muhammad Khalifah, atau Iman Abdul Arif, tapi sumber dari babad prang dipanegara yg berasal dari pujangga kraton surakarta yasadipura II yg beliau lahir pd kisaran perang tersebut menyatakan bahwa nama beliau adalah Muhammad Al Jawwad. Nama ini sangat berbau Syiah Imamiyah, Muhammad Al Jawwad adalah nama Imam Mazhab Syiah yang ke 9.
tidak ada dalam khasanah sunni maupun syiah zaidiyah atau ismailiyah nama "Jawwad" digunakan sebagai nama populer bagi penamaan nama anak-anak mereka...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar