Jumat, 17 Juli 2015

PBB.

PBB: Bangsa Arab Harus Meneladani Imam Ali bin Abi Thalib (Doc. Tahun 2010)


Oleh: Muh. Anis

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyarankan agar negara-negara Muslim menjadikan Imam Ali bin Abi Thalib sebagai teladan dalam menegakkan suatu pemerintahan berbasis keadilan dan demokrasi.

Salah satu lembaga PBB yang mengurusi masalah perkembangan negara-negara di dunia (UNDP) dalam laporannya pada 2002 bertajuk “Arab Human Development Report”—yang dipublikasikan di seluruh dunia—mengutip enam ucapan Imam Ali bin Abi Thalib tentang pemerintahan ideal.

UNDP mengatakan bahwa sebagian besar negara-negara di kawasan (Arab) itu masih jauh di bawah bangsa-bangsa lain dalam bidang demokrasi, perwakilan politik luas, partisipasi perempuan, pembangunan, dan pengetahuan.

Berikut ini ucapan-ucapan Imam Ali bin Abi Thalib yang dikutip UNDP tersebut:
1. Barangsiapa mengangkat dirinya sebagai pemimpin, hendaknya ia mulai mengajari dirinya sendiri sebelum mengajari orang lain. Dan hendaknya ia mendidik dirinya sendiri dengan cara memperbaiki tingkah lakunya sebelum mendidik orang lain dengan ucapan lisannya. Orang yang menjadi pendidik bagi dirinya sendiri lebih patut dihormati ketimbang yang (doyan) mengajari orang lain.
2. Perhatianmu terhadap pengembangan negeri semestinya lebih besar ketimbang perhatianmu terhadap pengumpulan pajak, karena yang kedua ini hanya bisa diperoleh dengan pengembangan. Karena mencari pendapatan tanpa pengembangan berarti menghancurkan negeri dan bangsa.
3. Carilah pertemanan dengan orang-orang yang berilmu dan arif serta orang-orang takwa di antara rakyatmu, dalam mencari solusi atas masalah negerimu.
4. Tidak ada kebaikan apapun dengan berdiam diri dalam masalah pemerintahan atau dalam membicarakan kebodohan.
5. Orang yang takwa adalah yang melakukan kebajikan, yang logikanya lurus, yang busananya bersahaja, yang jalannya sederhana, yang banyak amalnya, dan tidak terguncang karena kesulitan.
6. Pilihlah yang terbaik di antara orang-orangmu untuk menegakkan keadilan. Pilihlah orang yang tidak mudah menyerah, yang tenang meski menghadapi kesulitan, orang yang tidak akan terus menerus melakukan perbuatan salah, yang tidak akan berhenti mengejar hak ketika ia mengetahuinya, orang yang hatinya tidak mengenal kerakusan, yang tidak akan terpuaskan dengan sedikitnya penjelasan tanpa mencari pengetahuan yang maksimal, yang paling tabah ketika keraguan datang mencecar, yang kejemuannya sedikit dalam mengoreksi para penentang, yang paling tabah dalam menuntut kebenaran, yang paling ketat dalam memenuhi keputusan, orang yang tidak terbuai oleh bujuk rayu dan tidak terjerat oleh godaan. Sesungguhnya orang-orang seperti ini amatlah sedikit.

Wassalaam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar